Senin, 06 April 2015

Tentang Keloid, Pencegahan dan Pengobatannya

Kebetulan anak saya mengalami Keloid, bekas operasi akibat kecelakaan menimbulkan keloid ini, makanya saya pingin tahu masalah keloid ini dan saya share ke teman-teman, moga bermanfaat.

Keloid dapat dianggap sebagai "luka yang tidak tahu kapan harus berhenti." Sebuah keloid, kadang-kadang disebut sebagai bekas luka keloid, adalah bekas luka yang tiba-tiba menumpuk cukup kenyal/keras di atas sisa kulit.Keloid biasanya mempunyai ciri di bagian atas halus dan berwarna merah muda atau ungu. Keloid yang berbentuk tidak teratur lebih cenderung bertambah besar dan tumbuh progresif. Tidak seperti bekas luka, keloid akan selalu tampak terlihat. 

 Apa perbedaan antara keloid dan bekas luka yang mengalami hipertrofik? 
Setelah kulit terluka, proses penyembuhan biasanya meninggalkan bekas luka yang datar. Terkadang bekas luka dapat mengalami hipertrofik, atau menebal, tetapi terbatas pada tepi luka. Bekas luka hipertrofik cenderung lebih merah dan mungkin akan hilang dengan sendirinya (perlu proses sekitar satu tahun atau lebih). Pengobatan, seperti pemberian suntikan kortison (steroid), dapat mempercepat proses penyembuhan tersebut. 

Sebaliknya pada Keloid, mulai timbul beberapa saat setelah cedera dan terjadinya melampaui daerah luka. Keloid memiliki kecenderungan untuk bermigrasi ke daerah-daerah sekitarnya yang awalnya tidak terluka yang membedakan keloid dengan bekas luka yang mengalami hipertrofik. Keloid biasanya muncul atau timbul setelah operasi atau cedera, akan tetapi keloidjuga dapat muncul secara spontan atau sebagai hasil dari beberapa peradangan ringan, seperti jerawat di dada (bahkan yang tidak tergores atau iritasi sekalipun). Luka ringan lain yang dapat memicu keloid adalah luka bakar dan luka karena tindik. 

 Apa saja gejala dan tanda-tanda keloid? 
Keloid terlihat dan mengkilap dan berbentuk kubah, mulai dari warna merah muda menjadi merah. Beberapa keloid menjadi cukup besar dan tidak enak dipandang. Selain menyebabkan masalah kosmetik atau keindahan kulit, bekas luka yang terlihat rimbun cenderung gatal, perih, atau bahkan terasa nyeri atau sakit ketika disentuh. 

Apa penyebab keloid? 
Dokter tidak mengetahui dengan pasti mengapa keloid terbentuk pada orang tertentu atau situasi tertentu dan tidak pada orang lain. Perubahan sinyal selular yang mengontrol pertumbuhan dan proliferasi mungkin dapat dihubungkan dengan proses pembentukan keloid, namun hal ini belum dibuktikan secara ilmiah. 

Orang yang paling berpotensi pada keloid? 
Keloid sering terjadi baik pada wanita dan laki-laki dengan proporsi yang sama, meskipun di masa lalu wanita lebih cenderung mengalaminya karena tingkat pemakaian tindik kalung pada telinga wanita. Keloid jarang terjadi pada anak-anak dan orang tua. Meskipun orang dengan kulit lebih hitam/gelap lebih mungkin dan cenderung berpotensi timbul keloid, keloiddapat terjadi pada orang dari semua jenis kulit. Dalam beberapa kasus, kecenderungan untuk membentuk keloid tampaknya juga berhubungan dengan faktor keturunan dalam keluarga. 

Bagian tubuh yang paling mungkin timbul keloid? 
Keloid berkembang paling sering di dada, punggung, bahu, dan telinga.Keloid jarang sekali yang terjadi pada wajah (dengan pengecualian pada rahang). Keloid dan tindakan Piercing/Tindik Keloid dapat berkembang karena adanya luka ringan yang terjadi dengan tindik pada bagian tubuh. Karena tidak diketahuinya dengan pasti mengenai penyebab atau alasan yang tepat mengapa beberapa orang lebih rentan untuk cenderung berkembang dan mengalami keloid, maka mustahil untuk memprediksi apakah tindakan tindik memicu dan menyebabkan pembentukan keloid.

Meskipun ada beberapa keluarga yang tampaknya rentan terbentuknyakeloid, pada sebagian besar, tidak mungkin untuk mengatakan siapa yang akan mengembangkan sebuah keloid. Satu orang mungkin, misalnya, terjadi keloid pada satu daun telinga setelah tindakan tindik dan bukan karena sebab lain. Hal ini masuk akal, namun, untuk seseorang yang telah terbentuk satu keloid untuk menghindari operasi atau tindik, terutama di daerah tubuh yang rentan terhadap jaringan parut/keloid. 

Mungkinkah dilakukan pencegahan pada keloid? 
Cara terbaik untuk mengatasi keloid adalah dengan tidak mengalami 1 kejadian keloid. Seseorang yang telah memiliki keloid tidak harus menjalani operasi elektif atau prosedur kosmetik pada kulit seperti menusuk/tindik. Ketika terjadi keloid, pencegahan sangat penting, karena perawatan yang saat ini dilakukan akan banyak memberikan harapan. 

Perlukah membuang keloid? 
Keputusan tentang kapan untuk mengobati keloid tergantung pada gejala yang terkait dengan progres dan bertambah beratnya keloid serta lokasi anatomi atau bagian tubuh yang terkena keloid. Keloid yang sifatnya kronis akan terasa gatal dan iritatif akan sangat mengganggu. Keloid di daerah yang sensitif atau pada daerah kecantikan/kosmetik yang menyebabkan cacat atau malu adalah alasan utama dan jelas untuk dilakukan pengobatan. Tidak penting membicaran tentang apakah pengobatan dini itu sangat penting. Yang menjadi catatan adalah bahwa keloid yang lebih besar akan lebih sulit dalam pengobatannya. 

Apa pengobatan untuk keloid? 

Beberapa Metode tersedia untuk mengobati keloid antara lain: 

Suntikan Cortison (steroid intralesi): 
Tindakan ini adalah aman dan tidak sangat menyakitkan. Suntikan biasanya diberikan sebulan sekali sampai memperoleh hasil maksimal. Suntikan aman (steroid dengan dosis paling kecil disuntikkan ke dalam aliran darah) dan biasanya membantu meratakan keloid, namun, suntikan steroid juga dapat membuat keloid yang diratakan tersebut menjadi berwarna merah dengan merangsang pembentukan pembuluh darah daerah superficial. (Ini dapat diobati dengan menggunakan laser.) Keloid dapat terlihat lebih baik setelah pengobatan, tapi bahkan hasil terbaik meninggalkan tanda yang terlihat dan terasa sangat berbeda dari kulit di sekitarnya. 

Cara Bedah/Pembedahan
Cara ini adalah cara yang berisiko, karena melalui pembedahan akan memotong keloid yang mana hal ini dapat memicu pembentukan keloid yang sama atau bahkan lebih besar. Beberapa ahli bedah mencapai keberhasilan dengan menyuntikkan steroid atau menerapkan pembalut tekan ke daerah luka setelah memotong keloid. Setelah pembedahan selesai biasanya juga dilakukan Radiasi. 

Penggunaan Laser
Laser bisa efektif meratakan keloid dan membuat warna merah pada keloid menjadi berkurang. Pengobatan ini aman dan tidak sangat menyakitkan, tetapi memerlukan beberapa sesi perawatan. Pengobatan keloid dengan laser Ini mungkin relatif mahal, karena perawatan tersebut umumnya tidak dapat dibiayai dengan dana asuransi. 

Penggunaan Silicon
Pengobatan cara ini adalah dengan mengenakan selembar silikon gel pada daerah yang mengalami keloid selama beberapa jam dalam sehari selama beberapa minggu atau bulan. Hasilnya bervariasi. Beberapa dokter mengklaim sukses serupa dengan balut tekan yang terbuat dari bahan lain selain silikon. 
Cryotherapy: yaitu usaha membekukan atau Pembekuan keloid dengan nitrogen cair yang dapat meratakan keloid namun sering menggelapkan daerah yang dilakukan tindakan. 

Interferon
Interferon adalah protein yang diproduksi oleh sistem kekebalan tubuh yang membantu melawan virus, bakteri, dan ancaman lainnya. Dalam studi terbaru, suntikan interferon menjanjikan dapat mengurangi ukuran/besar keloid, meskipun itu belum bisa dipastikan apakah efek yang tersebut akan langgeng. Penelitian tentang pengobatan ini masih berlangsung dengan menggunakan varian dari metode ini, yaitu penggunaan Imiquimod topikal (Aldara), yang merangsang tubuh untuk memproduksi interferon. 

Fluorouracil
Yaitu Suntikan atau menyuntikkan agen kemoterapi, baik itu sendiri atau bersama-sama dengan steroid, telah digunakan juga untuk pengobatan keloid. 
Radiasi: Beberapa dokter telah memberikan catatan tentang penggunaan radiasi untuk mengobati keloidi adalah aman dan efektif


Semoga bermanfaat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar